Akuntansi Syariah dalam Implementasi Sistem Informasi Akuntansi pada e-Commerce di Indonesia

Abstract

Berkembangnya teknologi berdampak dalam aspek pemasaran, termasuk didalamnya sistem jual beli yang berlangsung di Indonesia. Diperkuat dengan kondisi dua tahun kebelakang, dimana masyarakat Indonesia hingga dunia mengalami pandemi akibat Covid-19. Hadirnya e-commerce merupakan inovasi dalam pemasaran yang menggandeng kecanggihan teknologi. Partisipan dalam e-commerce cukup beragam, menyesuaikan dengan pangsa pasar masing-masing. Sebagai poin unggul dari e-commerce, mudah dijangkau oleh siapapun dan dimanapun yang mana efisien dalam waktu dan lebih efektif. Akuntansi adalah sistem yang mengubah transaksi menjadi informasi keuangan. Selain itu, transaksi islam adalah transaksi yang dilakukan sesuai dengan hukum islam. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa akuntansi syariah yang ditangani dalam transaksi syariah dilakukan sesuai dengan hukum syariah yaitu menurut hukum islam Al=Qur’an dan Sunnah. Sistem merupakan mekanisme yang digunakan dalam komunikasi dimana terjadi terkaitan antara interaksi dan tujuan yang akan dicapai. Sistem terdiri dari komponen kecil yang saling berhubungan, dengan kata lain system adalah mekanisme yang dilakukan untuk menemukan fakta-fakta dalam sebuah informasi. Penelitan ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan. Sumber data primer yang dimaksud yaitu jurnal, artikel, maupun dokumen terkait yang berhubungan dengan data yang dibutuhkan dalam penelitian. Metode analisis menggunakan content analysis atau sering didefinisikan sebagai analisa konten, ialah sebuah mekanisme yang digunakan untuk mencari kesimpulan yang reflikatif berdasarkan konteks. Hasil penelitian menunjukan bahwa akuntansi syariah merupakan salah satu upaya mendekonstruksi akuntansi modern dalam bentuk yang humanis dan sarat akan nilai. Sistem informasi akuntansi syariah menonjolkan nilai-nilai Islam baik itu dalam objek akuntansinya maupun sistem informasinya, sistem informasi akuntansi syariah mempunyai tanggungjawab yang besar dalam masalah moral. Dalam E-commerce dikenal istilah transaksi jual beli barang atau jasa, kegiatan yang berlangsung harus menggunakan fasilitas transaksi online seperti rekening pihak ketiga untuk menjamin keamanan transaksi. Penjual hanya akan menerima uang pembayaran setelah barang diterima oleh pembeli. Selama barang tersebut belum diterima oleh pembeli, maka penjual tidak dapat mencairkan hasil penjualan dan jika produk gagal sampai ketangan pembeli maka uang yang telah dibayarkan akan dikembalikan ke pembeli. Sehingga dalam pelaksanaanya pada akuntansi dapat dilakukan secara subtansial dan eksplisit.