Article Sidebar

Download
Download PDF
Statistic
Read Counter : 37 Download : 21

Downloads

Download data is not yet available.

Main Article Content

Abstract

Transformasi digital dan inovasi keuangan telah merekonfigurasi tata kelola akuntansi sektor publik di tingkat daerah melalui model reinventing government. Artikel ini menyajikan Systematic Literature Review (SLR) terhadap 78 studi empiris (2014-2024) dari negara berkembang untuk mensintesis implementasi, dampak, dan tantangan reinvensi berbasis digital-keuangan. Temuan mengungkap tiga pola utama: (1) Model dominan meliputi e-budgeting berbasis kinerja (92% studi), participatory budgeting (35% peningkatan partisipasi di perkotaan), dan blockchain asset tracking (penurunan discrepancy aset hingga 89%); (2) Dampak paradoksal teridentifikasi—peningkatan akuntabilitas fiskal (efisiensi anggaran 18-25%) diiringi accountability overload aparatur dan kesenjangan kapasitas (Gini index teknologi 0.61); (3) Tantangan kritis bersifat institusional: resistansi birokrasi (skor 3.8/5), fragmentasi regulasi (47% PERDA tidak kompatibel), dan digital divide daerah 3T. Sebagai respons, artikel mengusung kerangka Integrated Digital-Fiscal Governance (IDFG) yang memadukan empat pilar: kebijakan adaptif, teknologi interoperabel, akuntabilitas partisipatif, dan penguatan kapasitas berbasis ekosistem. Kontribusi teoretis memperkaya New Public Governance dengan perspektif digital fiscal governance dan konsep accountability paradox. Implikasi kebijakan menekankan harmonisasi regulasi, staged adoption, dan pendanaan hibrid untuk menyeimbangkan efisiensi teknokratis dan keadilan sosial

Keywords

government digital transformation; new public governance; reinventing government; systematic literature review

Article Details

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

How to Cite
Syachbrani , W. . (2025). Transformasi Digital dan Inovasi Keuangan: Reinventing Government dalam Era Tata Kelola Pemerintahan Daerah. Economics and Digital Business Review, 6(2), 1254–1263. Retrieved from https://www.ojs.stieamkop.ac.id/index.php/ecotal/article/view/2630
Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)
BibTeX

References

  1. Asgarkhani, M. (2022). Digital government and citizen engagement: A systematic review. Proceedings of the 55th Hawaii International Conference on System Sciences, 3456-3465.
  2. Badan Pusat Statistik (BPS) & Kementerian Keuangan. (2024). *Statistik Kapasitas Fiskal-Digital Pemerintah Daerah 2023*. Jakarta: Kementerian Keuangan RI.
  3. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. (2022). Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester II Tahun 2022. Jakarta: BPK RI.
  4. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. (2023). Laporan Kinerja Pemeriksaan Keuangan Daerah. Jakarta: BPK RI.
  5. Bank Dunia. (2021). Digital-Informed Citizen Participation in Local Budgeting. Washington, DC: World Bank Group.
  6. Bank Dunia. (2023). Global Municipal Finance Innovation Index. Washington, DC: World Bank Group.
  7. Bank Dunia. (2024). Cost-Benefit Analysis of Blockchain in Public Asset Management. Washington, DC: World Bank Group.
  8. Bappenas. (2023). *Peta Jalan Transformasi Digital Pemerintahan 2024-2029*. Jakarta: Kementerian PPN/Bappenas.
  9. Bappenas. (2024). Evaluasi Anggaran Partisipatif di Daerah Tertinggal. Jakarta: Kementerian PPN/Bappenas.
  10. Dwiyanto, A. (2020). Reformasi Birokrasi di Indonesia: Menuju Tata Kelola Publik yang Akuntabel. Jurnal Administrasi Publik, 12(3), 201-215.
  11. Food and Agriculture Organization (FAO). (2023). Risks of Digital Privatization in Public Service Delivery. Rome: United Nations.
  12. Janowski, T. (2016). Digital government evolution: From transformation to contextualization. Government Information Quarterly, 33(3), 221-236.
  13. Kementerian Komunikasi dan Informatika & BPS. (2023). Statistik Infrastruktur Digital Daerah 2023. Jakarta: Kemenkominfo.
  14. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB). (2023). Survei Digital Readiness Aparatur Pemerintah Daerah. Jakarta: Kemenpan-RB.
  15. Kementerian Keuangan RI. (2023). Laporan Implementasi E-Budgeting di Pemerintah Daerah. Jakarta: DJKP Kemenkeu.
  16. Nguyen, T. H. (2023). AI-driven fiscal forecasting in developing economies: Evidence from Thailand and Vietnam. Public Money & Management, 43(5), 321-335.
  17. OECD. (2022). Fiscal Decentralisation and Digital Governance: Comparative Analysis. Paris: OECD Publishing.
  18. Osborne, D., & Gaebler, T. (1992). Reinventing Government: How the Entrepreneurial Spirit is Transforming the Public Sector. Addison-Wesley.
  19. Osborne, S. P. (2006). The New Public Governance? Public Management Review, 8(3), 377-387.
  20. Page, M. J., et al. (2021). The PRISMA 2020 statement: An updated guideline for reporting systematic reviews. BMJ, 372, n71.
  21. Santoso, B. (2024). Blockchain for local asset management: Early evidence from Indonesia. Journal of Governmental Accounting, 15(1), 102-120.
  22. Sitorus, T., et al. (2022). E-budgeting adoption and fiscal discrepancy: Evidence from Indonesian municipalities. Public Money & Management, 42(7), 491-500.
  23. Taufiq, E., & Utomo, B. (2021). New Public Management in Indonesian local governments: Between myth and reality. Indonesian Journal of Public Administration, 7(2), 88-102.
  24. Thornton, P. H., et al. (2012). The Institutional Logics Perspective: A New Approach to Culture, Structure, and Process. Oxford University Press.