Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis praktik pengendalian proses produksi tahu di Kelurahan Simpasai, Kabupaten Dompu, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi efektivitasnya. Usaha tahu di wilayah ini sebagian besar masih menggunakan metode produksi tradisional dan dijalankan tanpa standar operasional prosedur (SOP) tertulis. Pendekatan kualitatif deskriptif digunakan, melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi terhadap pelaku usaha dan tenaga kerja. Hasil penelitian menunjukkan pengendalian proses produksi bersifat informal, bergantung pada pengalaman individu, dan tidak terukur secara teknis. Beberapa kendala utama meliputi absennya SOP, tidak adanya pelatihan teknis, minimnya alat bantu produksi, serta lemahnya sistem monitoring dan evaluasi. Namun, nilai-nilai sosial seperti gotong royong dan kekeluargaan menjadi kekuatan internal yang dapat diintegrasikan dalam sistem manajemen berbasis lokal. Penelitian ini merekomendasikan pengembangan pengendalian produksi berbasis SOP sederhana, pelatihan teknis kontekstual, dan pemanfaatan teknologi tepat guna sebagai strategi peningkatan mutu dan keberlanjutan usaha tahu skala kecil di Simpasai.

Keywords

Pengendalian produksi SOP UMKM tahu tradisional teknologi tepat guna pelatihan teknis

Article Details

How to Cite
Wijaya , M. B. A. ., & Mahmud, M. (2025). Optimalisasi Pengendalian Proses Produksi Tahu untuk Mendukung Keberlanjutan Usaha Mikro di Kelurahan Simpasai, Kabupaten Dompu. Economics and Digital Business Review, 6(2), 1278–1288. Retrieved from https://www.ojs.stieamkop.ac.id/index.php/ecotal/article/view/2648

References

  1. Astuti W, Ramadhan R. Peningkatan kapasitas produksi industri kecil makanan melalui pelatihan teknis berbasis kebutuhan lokal. J Pengabdian Pemberdayaan Masyarakat. 2023;7(1):45–58.
  2. Badan Pusat Statistik. Statistik Usaha Mikro dan Kecil 2023. Jakarta: BPS; 2023.
  3. Bengtsson M. How to plan and perform a qualitative study using content analysis. Nurs Health Sci. 2016;18(2):148–153. https://doi.org/10.1111/nhs.12252
  4. Creswell JW. Qualitative inquiry & research design: Choosing among five approaches. 3rd ed. Thousand Oaks, CA: Sage Publications; 2016.
  5. Creswell JW. Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches. 4th ed. Thousand Oaks, CA: Sage Publications; 2014.
  6. Denzin NK. The research act: A theoretical introduction to sociological methods. 2nd ed. Chicago: Aldine; 1978.
  7. Dinas Perindustrian Kabupaten Dompu. Laporan tahunan pengembangan industri kecil menengah. Dompu: Pemerintah Kabupaten Dompu; 2023.
  8. Effendi N, Ophiyandri T, Miko A. Pengaruh modal sosial dan modal insani terhadap kinerja usaha kecil dan menengah di Kota Padang Lawas Utara. J Manajemen dan Sains. 2024;9(5):221–230. https://doi.org/10.30651/jms.v9i5.24605
  9. Firmansyah Y, Nugroho T, Lestari S. Efektivitas manajemen produksi dalam usaha tahu tradisional: Studi kasus di Jawa Tengah. J Ilmu Ekonomi Bisnis. 2020;15(2):87–96.
  10. Fitriana R, Kurniawan W, Siregar JG. Pengendalian kualitas pangan dengan penerapan good manufacturing practices (GMP) pada proses produksi dodol Betawi. J Tek Ind Pert. 2020;30(1):110–120. https://doi.org/10.24961/j.tek.ind.pert.2020.30.1.110
  11. Hidayah N, Lestari M. Pendekatan partisipatif berbasis kearifan lokal dalam pengelolaan usaha makanan tradisional. J Sosiol Pembangunan. 2023;11(1):63–77.
  12. Hidayat R, Supriadi A. Kendala efisiensi produksi UMK sektor makanan di daerah urban. J Ekonomi Mikro Usaha Kecil. 2021;9(2):112–125.
  13. Jiang M, Watson K. A participatory approach to design ethnographic studies. Int J Qual Methods. 2018;17(1):1–13. https://doi.org/10.1177/1609406918755302
  14. Kementerian Koperasi dan UKM. Peran UMKM dalam perekonomian Indonesia. Jakarta: Kemenkop UKM; 2022.
  15. Lincoln YS, Guba EG. Naturalistic inquiry. Beverly Hills, CA: Sage Publications; 1985.
  16. Miles MB, Huberman AM. Qualitative data analysis: An expanded sourcebook. 2nd ed. Thousand Oaks, CA: Sage Publications; 1994.
  17. Ningsih SW, Permana R. Kekuatan nilai lokal dalam keberlanjutan usaha mikro di daerah pedesaan. J Ilmu Sos Humaniora. 2020;5(3):89–96.
  18. Ningsih T, Permana D. Pengaruh dimensi sosial terhadap keberlanjutan usaha tradisional di sektor pangan. J Ilmu Sosial Humaniora. 2020;5(3):89–98.
  19. Nugroho B, Wicaksono RA, Hidayati T. Efektivitas teknologi sederhana dalam produksi tahu skala rumah tangga. J Inov Ekonomi Kreatif. 2022;4(2):103–110.
  20. Nurhayati N, Hubeis M, Raharja S. Kelayakan dan strategi pengembangan usaha industri kecil tahu di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Manajemen IKM. 2012;7(2):111–121. https://doi.org/10.29244/mikm.7.2.111-121
  21. Patton MQ. Qualitative research and evaluation methods. 3rd ed. Thousand Oaks, CA: Sage Publications; 2002.
  22. Prasetyo R, Wulandari S. Penguatan kapasitas manajerial dan teknis pada UMK sektor makanan. J Manaj UMKM. 2019;6(1):32–41.
  23. Pratama R, Wulandari S. Analisis standarisasi operasional dalam produksi pangan tradisional di Indonesia. J Ind Manaj. 2021;7(1):44–52. https://doi.org/10.31002/jim.v7i1.2345
  24. Santoso B, Lestari D. Strategi pengendalian mutu dalam meningkatkan daya saing UMKM sektor makanan tradisional. J Manaj Usaha Kecil Menengah. 2020;8(2):56–68. https://doi.org/10.20884/1.jmukm.2020.8.2.1234
  25. Sari D, Widodo S, Kurniawan A. Analisis pengendalian mutu pada industri tahu skala kecil. J Teknol Industri Pangan. 2019;30(1):55–65.
  26. Sari M, Handayani R. Pengaruh implementasi SOP terhadap efisiensi produksi pada UMKM sektor pangan. J Inov Ekonomi Kreatif. 2022;5(1):72–81. https://doi.org/10.33005/jiek.v5i1.5678
  27. Sugiyono. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. 10th ed. Bandung: Alfabeta; 2018.
  28. Wahyuni S, Hartono B. Kontribusi usaha tahu terhadap peningkatan pendapatan keluarga di pedesaan. J Ekonomi Pembangunan Daerah. 2021;10(2):74–83.